punikut berubah dan mulai beralih ke pasar modern. (Pramudiana, 2017). Perilaku masyarakat dalam berbelanja juga mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud dalam hal ini adalah perubahan pemilihan tempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari yaitu terjadinya pergeseran gaya hidup BeragamFaktor Mempengaruhi Perubahan perilaku dimaksud diuraikan sebagai berikut: 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk merubah perilakunya dalam mengerjakan sesuatu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. PengertianMasyarakat. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab yakni dari kata "syakara" yang memiliki arti "ikut serta atau berpartisipasi". Dalam bahasa inggris disebut dengan "society" yang memiliki arti " interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan". Masyarakat merupakan salah satu kelompok manusia yang hidup Vay Tiền Nhanh. Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi Tampubolon, 2019, hlm. 34. Perubahan memiliki manfaat besar bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Tanpa adanya perubahan, dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama karena perubahan adalah satu-satunya hal yang tidak pernah berubah di muka bumi. Dengan demikian, setiap organisasi yang ingin bertahan lama harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan dan di sinilah change management atau manajemen perubahan memiliki peran. Sementara itu, menurut Potts & LaMarsh dalam Kusworo, 2019, hlm. 125 manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut Potts & LaMarsh, 2004, hlm. 116 dalam Kusworo, 2019, hlm. . Dalam organisasi tentunya “orang” ini mengacu pada semua anggota organisasi tanpa kecuali. Definisi ini secara implisit menekankan bahwa manajemen perubahan amatlah terikat pada sumber daya manusia organisasi sebagai agen perubahan utama. Selanjutnya, menurut Arisman 2019, hlm. 6 manajemen perubahan adalah wujud pendekatan melalui suatu proses untuk mengubah individu, tim, dan organisasi menuju kondisi masa depan yang lebih baik. Dengan demikian tidak hanya anggota organisasi saja yang diharapkan mampu berubah dan beradaptasi dengan perubahan, melainkan organisasinya sendiri termasuk birokrasi hingga aturan, budaya dan aspek lain yang melekat di dalamnya. Perubahan sejatinya merupakan salah satu faktor yang selalu menyelubungi organisasi. Perubahan-perubahan ini dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Terdapat tiga tipe perubahan yang berbeda, di mana setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula dan tiga tip perubahan tersebut meliputi Perubahan Rutin, di mana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi; Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi; dan Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya. Dapat disimpulkan bahwa apa itu manajemen perubahan adalah pendekatan dan upaya untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan baik dari perubahan rutin, peningkatan, maupun inovatif menuju kondisi yang lebih baik secara sistematis dengan menerapkan pengetahuan, sarana, dan sumber daya yang diperlukan untuk memengaruhi perubahan pada individu maupun organisasi yang sedang dikelola perubahannya. Tujuan Perubahan Menurut Reksohadiprojo &Handoko dalam Kusworo, 2019, hlm. 125 tujuan utama dilakukannya manajemen perubahan pada suatu organisasi adalah sebagai berikut. Perubahan yang mana suatu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya; dan Perubahan pola-pola perilaku karyawannya. Oleh karena suatu organisasi tidak sepenuhnya mengendalikan lingkungan eksternalnya, maka harus secara kontinu manajer melakukan perubahan-perubahan organisasional internal sehingga dapat menangani secara efektif tantangan-tantangan yang timbul akibat meningkatnya persaingan inovasi teknologis, pembaruan peraturan-peraturan pemerintah dan berbagai tekanan permintaan sosial. Tanggapan-tanggapan organisasional terhadap tekanan-tekanan tersebut dapat dibedakan sebagai proses reaktif perubahan-perubahan dilakukan terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diantisipasi meskipun peristiwa proaktif perubahan-perubahan dilakukan sebagai antisipasi terhadap kejadian-kejadian pada masa yang akan datang meskipun proses reaktif sulit dilakukan, namun organisasi harus memahami pentingnya proses tersebut dan menggunakannya untuk memengaruhi lingkungan, dan tidak hanya bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Hal ini merupakan faktor pembeda utama antara organisasi-organisasi yang menjadi “pemimpin” dan organisasi-organisasi yang menjadi “pengikut” dalam lingkungan industri. Sementara itu, menurut Kusworo 2019, hlm. 2019 setidaknya terdapat tiga tujuan manajemen perubahan yang menjadi dasar dari perubahan di dalam organisasi yang di antaranya adalah sebagai berikut. Untuk mempertahankan kerberlangsungan hidup organisasi, baik itu jangkan pendek maupun jangka panjang. Untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang prima, perubahan teknologi dan peralatan, kebijakan baru dan lainnya. Untuk memperbaiki efektivitas organisasi agar dapat berdaya saing global. Upaya ini termasuk perbaikan efektivitas pegawai, perbaikan sistem dan struktur organisasi, dan implementasi strategi organisasi. Proses Manajemen Perubahan Suatu perubahan terjadi melalui proses atau tahapan-tahapan yang cenderung teratur. Menurut Tampubolon 2019, hlm. 34 proses atau tahap-tahap manajemen perubahan ada empat, yakni sebagai berikut. Tahap 1 Identifikasi Perubahan Merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan. Tahap 2 Perencanaan Perubahan Pada tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional teknik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya faktor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik. Tahap 3 Implementasi Perubahan Merupakan tahap implementasi perubahan di mana terjadi proses pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring Tahap 4 Evaluasi dan Umpan Balik Untuk melakukan evaluasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut. Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada perubahan yang diinginkan berikutnya. Pelaku Perubahan Agent of Change Setidak-tidaknya terdapat tiga pelaku utama perubahan yang bisa berperan dalam setiap proses perubahan yang di antaranya adalah sebagai berikut. Para pelaku perubahan dengan kekuasaan resmi legitimacy of change adalah mereka yang memiliki kekuasaan yang diakui secara formal dan dianggap sah. Para pendorong dan penganjur timbulnya perubahan instigators of change adalah mereka yang memandang perlunya perubahan karena telah membandingkan dan melihat sesuatu yang baik di tempat lain, seperti mereka yang baru kembali dari studi banding. Para fasilitator perubahan facilitator of change adalah mereka yang memiliki kewibawaan dan diakui serta dikenal sebagai pemimpin informal yang memudahkan serta melicinkan proses timbulnya perubahan Tampubolon, 2019, hlm. 39. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Menurut Tapumbolon 2019, hlm. 38 beragam faktor yang mempengaruhi perubahan di antaranya adalah sebagai berikut. Pengetahuan Pengetahuan merupakan unsur pokok bagi setiap anggota organisasi untuk mengubah perilakunya dalam mengerjakan sesuatu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan anggota organisasi semakin mudah dia untuk mengikuti perubahan sesuai dengan tugasnya. Karena itu pengetahuan ditempatkan secara strategis sebagai salah satu syarat penting bagi kemajuan perilaku anggota organisasi. Anggota organisasi yang hanya menggunakan pengetahuan yang sekedarnya akan semakin tertinggal kinerjanya dibanding anggota organisasi yang selalu menambah pengetahuannya yang baru. Keterampilan Keterampilan, baik fisik maupun non-fisik, merupakan kemampuan seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan baru. Keterampilan fisik dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan fisik, misalnya mengoperasikan komputer, mesin produksi dsb. Keterampilan non-fisik dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang sudah jadi. Misalnya kemampuan memimpin rapat, membangun komunikasi, dan mengelola hubungan dengan para pelanggan secara efektif. Jadi di situ terdapat hubungan antara proses dan keterampilan komunikasi antarpersonal. Keterampilan lebih sulit untuk diubah atau dikembangkan ketimbang pengetahuan. Perubahan keterampilan sangat terkait dengan pola perilaku naluri insting. Proses perubahan respons insting anggota organisasi membutuhkan waktu relatif cukup panjang karena faktor kebiasaan apalagi budaya tidak mudah untuk diubah. Kepercayaan Kepercayaan anggota organisasi menentukan sikapnya dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk mengerjakan sesuatu. Boleh jadi anggota organisasi diberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan cara berbeda. Namun hal itu dipengaruhi oleh kepercayaan yang dimilikinya apakah pengetahuan dan keterampilan yang diterimanya akan berguna atau tidak. Dengan kata lain suatu kepercayaan relatif sulit untuk diubah. Jadi kalau ingin melatih anggota organisasi harus diketahui dahulu kepercayaan yang dimiliki anggota organisasi sekurang-kurangnya tentang aspek persepsi dari kegunaan suatu pelatihan. Lingkungan Suatu lingkungan organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi apakah melalui pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan mengoreksi perilaku yang tidak diinginkan. Lingkungan organisasi seperti keteladanan pimpinan dan model kepemimpinan serta masa depan organisasi yang cerah akan berpengaruh pada derajat dan mutu perubahan perilaku anggota organisasi. “Apa yang organisasi berikan pada anggota organisasi dan apa pula yang organisasi dapatkan”. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan organisasi kepada anggota organisasinya. Semakin tinggi kadar insentif yang diberikan semakin efektif terjadinya perubahan perilaku anggota organisasinya. Sebaliknya organisasi yang tidak efektif atau gagal cenderung akan menciptakan perubahan perilaku yang juga tidak efektif. Tujuan organisasi Tujuan organisasi ditentukan oleh kepercayaan kolektif dari para pimpinan organisasi dan ini menciptakan lingkungan tertentu. Selain itu tujuan merupakan turunan dari visi masa depan dan sistem nilai organisasi. Pemimpin organisasi yang memiliki visi dan tujuan yang jelas akan menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku produktif. Sebaliknya hanya akan menciptakan kebingungan di kalangan anggota organisasi. Model-Model Manajemen Perubahan Lantas seperti apa langkah konkret dari manajemen perubahan? Terdapat beberapa model manajemen perubahan yang berisi prinsip dan langkah-langkah untuk melakukan suatu pengelolaan perubahan dalam suatu organisasi. Beberapa model-model manajemen perubahan adalah sebagai berikut. Model Kurt Lewin Manajemen perubahan organisasi yang dikemukakan oleh Kurt Lewin menggunakan konsep ilmu fisika dan teknik, di mana suatu benda misalnya besi, bila akan diubah bentuknya, maka harus dicairkan unfreezing terlebih dulu agar mudah dibentuk Arisman, 2019, hlm. 15. Setelah benda yang akan dibentuk dicairkan maka, selanjutnya dimasukkan dalam cetakan sehingga diharapkan diperoleh bentuk baru seperti yang diinginkan. Setelah besi cair dimasukkan dalam cetakan change, maka selanjutnya didinginkan refreezing sehingga akan diperoleh bentuk baru yang permanen. Berdasarkan konsep tersebut, langkah-langkah manajemen perubahan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin adalah sebagai berikut. Pada tahap pertama, dinamakan tahap unfreezing yaitu tahap pencairan. Pada tahap “pencairan” dalam organisasi, kegiatan yang dilakukan adalah dengan identifies the needs for change, increasing the driving force to change; reducing the resisting force to change. Pada tahap ini yang dilakukan pimpinan adalah menjelaskan tentang arti pentingnya perubahan, memperkuat dorongan untuk berubah, dan mengurangi hambatan perubahan. Pada tahap kedua dinamakan tahap change atau tahap mengubah. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengubah individual component komponen individu, group components komponen kelompok, structural component komponen struktur. Pada tahap ketiga dinamakan tahap refreezing atau tahap pembekuan atau tahap pemeliharaan agar perubahan yang terjadi bisa lebih permanen. Pada tahap ini yang dilakukan adalah, reinforcing the newly learned behavior memberi dorongan kepada perilaku baru finding “fit” between organizational components penyesuaikan antarkomponen organisasi, maintaining “fits” between organizational components, memelihara antar komponen organisasi yang telah sesuai Arisman, 2019, hlm. 17. Model Lesley Partridge Partridge mengungkapkan bahwa perubahan dapat dilakukan sesederhana dengan menjawab beberapa pertanyaan utama yang menyangkut perubahan itu sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi Where are we now? Di mana kita sekarang?. Where do we want to go? Ke arah mana kita akan menuju?. How can we get there? Bagaimana caranya kita bisa ke sana?. What dia we achieve? Apa yang telah kita capai?. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing langkah manajemen perubahan dengan model Lesley Partrige. Where are we now? Seperti telah dikemukakan bahwa, manajemen perubahan adalah proses pengelolaan sumber daya untuk membawa organisasi pada keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diharapkan. Oleh karena itu dalam melekukan manajemen perubahan, maka harus tahu “di mana kita sekarang?”. Maksud dari pertanyaan tersebut agar pimpinan organisasi memastikan dengan fakta yang objektif sebenar-benarnya dan up to date, tentang kondisi riil saat ini. Where do we want to go? Setelah kondisi saat ini diketahui berdasarkan data yang akurat, obyektif dan up to date, maka tahap berikutnya adalah menetapkan ke arah mana kita akan menuju where do we want to go. Dengan demikian, arah perubahan itu adalah menjawab pertanyaan ke arah mana kita akan menuju. Secara teoritis untuk menentukan arah yang realistik dapat dilakukan dengan analisis SWOT strength/kekuatan; weakness/kelemahan; opportunity/peluang; dan threat hambatan/ancaman. How can we get there? Setelah kondisi awal dan kondisi yang dituju sudah di ketahui, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi atau cara untuk mencapainya. Secara teoritis cara yang digunakan untuk mencapai adalah dengan memperkuat dorongan, dan mengurangi hambatan. What did we achieve? Langkah ke empat dari manajemen perubahan menurut Lesley Partridge adalah menjawab pertanyaan what did we acheve. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukan melalui monitoring dan evaluasi. Monitoring digunakan untuk mengetahui seberapa jauh program-program perubahan yang telah direncanakan tercapai, dan evaluasi digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi tujuan program dapat tercapai Arisman, 2019, hlm. 21. Model Mike Green Menurut Mike Green, dalam suatu perubahan, hal utama yang perlu diubah adalah mindset pola pikir, culture budaya, dan leadership kepemimpinan. Langkah-langkah perubahan dari model perubahan Mike Green yang bertumpu pada perubahan pola pikir, budaya kebiasaan, serta kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut. Orientasi Merupakan kegiatan untuk menentukan arah ke mana perubahan akan dilakukan. Organisasi Adalah pengaturan orang-orang yang akan melaksanakan perubahan, job deskripsi job desc/deskripsi tugas setiap orang dan strategi untuk melaksanakan perubahan. Mobilisasi Merupakan proses kegiatan memotivasi, menggerakkan, mengarahkan dan memfasilitasi orang-orang yang telah ditetapkan agar dapat bekerja sesuai dengan job deskripsi yang telah dibuat untuk melaksanakan perubahan. Implementasi Adalah suatu proses kegiatan untuk melaksanakan perubahan. Rencana perubahan yang telah dibuat dicoba diimplementasikan. Transisi Adalah kegiatan mengelola agar orang-orang telah melaksanakan perubahan tetap melanjutkan dalam melaksanakan perubahan dan tidak kembali pada posisi semula. Integrasi Adalah menggabungkan semua perubahan dalam suatu bentuk baru yang utuh, sehingga tujuan perubahan tercapai secara efektif dan efisien Arisman, 2019, hlm. 18. Model ADKAR Proci dalam Arisman, 2019, hlm. 19 mengembangkan manajemen perubahan sederhana namun efisien yang diberi nama ADKAR, yang merupakan singkatan dari awareness keasadaran, desire keinginan, knowledge pengetahuan, ability kemampuan, dan reinforcement penguatan. Langkah-langkah manajemen perubahan model ADKAR adalah sebagai berikut. Awareness Pimpinan meningkatkan kesadaran para anggotanya tentang pentingnya dan rencana perubahan yang akan dilakukan. Desire Pimpinan mengajak dan mendorong para anggotanya agar mau mendukung dan melaksanakan perubahan. Knowledge para anggota organisasi ditingkatkan pengetahuan agar memiliki bekal untuk melaksanakan perubahan yang telah ditentukan. Ability meningkatkan kemampuan para anggota agar dapat mengimplementasikan perubahan yang telah ditetapkan. Reinforcement pimpinan memberikan dorongan dan motivasi kepada seluruh anggota organisasi secara terus menerus agar hasil perubahan yang telah dicapai dapat dapat dijaga dan dipertahankan. Referensi Arisman. 2019. Manajemen perubahan. Jakarta BPSDM Hukum dan HAM. Kusworo. 2019. Manajemen konflik dan perubahan dalam organisasi. Sumedang Alqaprint Jatinangor. Tampubolon, 2019. Change management manajemen perubahan; individu, tim kerja, organisasi. Bogor Penerbit Mitra Wacana Media. NilaiJawabanSoal/Petunjuk VARIABEL Faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan FAKTOR ...eperti radium yang cenderung mengumpul di tulang; faktor distribusi; - awacemaran Fis nisbah keradioaktifan-jenis awal thd keradioaktifan-jenis akhir... DETERMINAN Faktor yang menentukan KONSTITUEN Anggota, bagian, elemen, faktor, komponen, partikel, unit, unsur ANASIR Unsur KOMPONEN Anasir, anggota, bagian, elemen, faktor, konstituen, partikel, seksi, unsur ADVEKSI Gerakan massa udara secara horizontal yang mengakibatkan perubahan unsur fisik udara PENENTU Orang sesuatu yang menentukan guru merupakan faktor ~ dalam mencapai tujuan pendidikan; IMOBILISASI Bio perubahan unsur-unsur dari bentuk anorganik ke dalam bentuk organik dalam bentuk jaringan jasad renik atau dalam jaringan tumbuhan PERGESERAN 1 pergesekan; 2 peralihan; pemindahan; pergantian; 3 Kim a perubahan kimia, yang satu unsur, molekul, atau radikalnya diganti oleh yang lain; b perub... VARIASI ...nan dari satu populasi yang terjadi karena adanya faktor kebetulan; ... BAGIAN ...cahan, penggalan, potongan, serpihan; 2 anasir, anggota, elemen, faktor, komponen, konstituen, partikel, segmen, unsur, zat; 3 artikel, ayat, butir, p... UNSUR ...nda hidup; - manusia yang menjadi unsur elemen faktor pendukung, penentunya adalah manusia; - sel primer komponen sel yang menjadi dasar atau poko... LINGKUNGAN ...sia di luar lingkungan biofisiknya; ~ kerja semua faktor fisik, psikologis, sosial, dan jaringan hubungan dalam perusahaan yang berpengaruh thd karyaw... MASYARAKAT ...di suatu wilayah dengan batas-batas tertentu, dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara warga-warganya apabila d... AKOMODASI ...engan cara pemecahan pertentangan didasarkan atas faktor yang dapat meredakan konflik itu; 2 menyelesaikan pertentangan tanpa mengorbankan kepentingan... CAKRAM Alat untuk menyimpan data atau program, dalam perkomputeran; - Faraday cakram tembaga, dapat berputar pd poros tegak lurus cakram di titik pusatnya,... HAJIM Tukang pangkas rambut kewenangan; 4 kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena telah ditentukan oleh kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menunt... REAKSI 1 kegiatan aksi, proses, dsb yang timbul karena suatu pengaruh atau suatu petistiwa; 2 tanggapan respons terhadap suatu aksi; 3 Kim perubahan dsb... ANALISIS 1 penyelidikan thd suatu peristiwa karangan, perbuatan, dsb untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya sebab- musabab, duduk perkaranya, dsb; 2 Man... DANA ... dana di luar anggaran; dana taktis - pendidikan faktor yang diperhatikan untuk menentukan jumlah asuransi jiwa yang diberikan sehingga dana untuk pe... ZAT Unsur TANDA ...angkatan pergandaan suatu bilangan; - pasar Ek faktor yang mengungkapkan kekuatan penawaran dan permintaan atas barang atau jasa; - pembayaran kui... SISTEM 1 perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas - pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dal... KRUSIAL Menentukan Daftar isiPengertian Variabel ModeratorCiri-ciri Variabel ModeratorKlasifikasi Variabel ModeratorTujuan Menggunakan Variabel ModeratorContoh Penelitian yang Menggunakan Variabel ModeratorSebuah penelitian, tidak akan lepas dari variabel yang merupakan objek atau fokus dari penelitian tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, variabel diartikan sebagai sesuatu yang dapat berubah; faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. Sementara itu jika dikaitkan dengan penelitian, maka variabel bisa diartikan sebagai suatu nilai atau atribut dari sebuah objek yang ditetapkan oleh peneliti untuk diselidiki atau dianalisis dalam fungsinya, variabel bisa diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu variabel bebas independen, variabel tergantung/terikat independen, variabel kontrol dan variabel lebih memahami mengenai variabel moderator, maka pada pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai variabel moderator yang meliputi pengertian, ciri-ciri, tujuan, dan juga contohnya dalam sebuah moderator, atau yang bisa juga disebut variabel moderasi, merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel bebas variabel independen dengan variaber terikat variabel dependen. Adapun pengertian variabel moderator menurut beberapa ahli adalah sebagai berikutMenurut Sugiyono 2017, variabel moderator adalah variabel yang memengaruhi memperkuat dan memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel Ghozali 2018, hlm. 221 variabel moderator merupakan variabel bebas independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel pengertian dari Ghozali diatas, disebutkan bahwa variabel moderator merupakan variabel bebas independen. Hal ini dikarenakan variabel moderator memang tidak tergantung pada variabel lainnya dan keduanya memengaruhi variabel terikat. Namun, ada perbedaan antara variabel bebas dengan variabel moderating. Jika variabel independen atau variabel bebas hanya memengaruhi variabel dependen terikat, maka variabel moderator bisa memengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel variabel moderator dalam sebuah penelitian adalah sebagai pihak ketiga yang bisa memodifikasi atau mengubah hubungan antara vaiabel bebas dan variabel terikat. Perubahan yang dimaksud bisa memperkuat atau sebaliknya justru Variabel ModeratorSebagaimana telah dibahas sebelumnya, bahwa variabel moderator bisa memperkuat atau sebaliknya memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderator sendiri memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikutVariabel moderator sulit berubah dalam jangka waktu tertentuVariabel moderator seringkali digunakan dalam analisis regrasi linear atau structural equation moderator bersifat bebas atau independen yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya, tetapi bisa memengaruhi variabel Variabel ModeratorVariabel moderator sendiri bisa berbentuk kualitatif kode, kategori maupun kuantitatif skor. Menurut Solimun 2011 Variabel moderator dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaituPure Moderator Moderator MurniPure moderasi merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel prediktor dan variabel terikat, dimana variabel moderasi murni ini berinteraksi dengan variabel prediktor tanpa menjadi variabel prediktorQuasi Moderator Moderator SemuQuasi moderasi merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel prediktor dan variabel terikat, yang mana variabel moderasi semu berinteraksi dengan variabel prediktor sekaligus menjadi variabel Moderator Moderator PotensialHomologiser moderasi merupakan variabel yang berpotensi menjadi variabel moderasi yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara variabel prediktor dan variabel terikat. Variabel ini tidak berinteraksi dengan variabel prediktor dan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Moderator Moderator Sebagai PredictorPredictor moderasi adalah jenis variabel moderator yang hanya berperanan sebagai variabel prediktor dalam model hubungan yang Menggunakan Variabel ModeratorAdapun tujuan dari penggunaan variabel moderator adalah untuk mengukur kekuatan hubungan atau keterkaitan antara variabel bebas independen dengan variabel terikat dependen.Misalnya, untuk mengukur hubungan antara besarnya gaji variabel independen dengan biaya pemeriksaan kesehatan variabel dependen dan digunakan umur sebagai variabel moderator. Maka bisa diteliti hubungan antara gaji dengan biaya pemeriksaan kesehatan akan lebih besar untuk orang yang berumur lebih tua dibanding dengan orang yang berumur lebih Penelitian yang Menggunakan Variabel ModeratorContoh penggunaan variabel moderator dalam penelitian adalah sebagai berikutDalam penelitian pengaruh teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder TFSS terhadap kemampuan membaca cepat pada siswa ditentukan variabel-variabelnya sebagai berikutVariabel bebas independen adalah Teknik Pembelajaran Tri Fokus Steve Synder TFSSVariabel terikat dependen adalah kemampuan membaca cepat siswaHubungan ini diilustrasikan pada skema berikutWalaupun hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut dapat dikatakan berlaku secara umum untuk semua siswa, namun hanya para siswa yang pada dasarnya memiliki minat bacalah yang akan bisa membaca cepat dengan menggunakan teknik pembelajaran Tri Fokus Steve Synder TFSS. Sementara mereka yang pada dasarnya kurang memiliki minat baca tidak akan terlalu terpengaruh dengan teknik pembelajaran tersebut terhadap kemampuan atribut atau nilai minat baca siswa ini terhadap hubungan antara variabel bebas Tri Fokus Steve Synder TFSS dengan variabel terikat kemampuan membaca cepat siswa, bisa digambarkan dengan skema berikutPada kasus ini, hubungan atau relasi antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi yang bergantung atau tergantung pada variabel lain, yakni variabel ketiga memiliki efek moderating yang sifatnya memperkuat atau memperlemah pada hubungan variabel dependen dengan variabel independen.

faktor yang ikut menentukan perubahan